Makan Pedas Bisa Simpelnya, anosmia adalah keadaan saat seorang kehilangan kekuatan untuk mengetahui berbau.
Ketika pasien kehilangan kekuatannya untuk menghirup bau, karena itu kekuatan indra pengecap atau perasanya juga turut raib. Makan Pedas Bisa
Sebab tidak dapat mengetahui berbau dan rasa, tentu saja keadaan itu akan mengubah selera makan penderitanya. Makan Pedas Bisa
Berat tubuh mereka akan menyusut mencolok sebab konsumsi gizinya tidak cukup. Kecuali berat tubuh yang turun, penyakit lain karena kurang nutrisi bisa juga mengincar. Oleh karena itu, anosmia tidak dapat dipandang sepele.
Ketakmampuan seorang untuk menghirup bau dan mengetahui rasa berasal dari penyumbatan, iritasi selaput lendir, dan kerusakan sel saraf.
Penyumbatan yang diartikan bisa berbentuk polip atau tumor. Iritasi berasal dari flu dan rhinitis alergi/non alergi, sedang kerusakan sel saraf berasal dari bermacam penyakit akut.
Saat kehilangan kekuatan untuk menghirup aroma dan mencicipi rasa, kemungkinan ada keinginan untuk coba menangani hal itu dengan konsumsi makanan yang lebih menggairahkan lidah.
Salah satunya makanan yang telah populer dapat menggairahkan lidah ialah makanan pedas. Ini sesungguhnya sempat dikerjakan dengan seorang wanita dengan status pasien COVID-19 yang ceritanya trending di dunia maya.
Ia sedang jalani karantina mandiri dan tanda-tanda yang dirasanya saat itu anosmia. Untuk melawan lidahnya, wanita itu pesan makanan dengan tingkat pedas paling tinggi.