Menu Close

Makan Pedas Bisa Mengatasi Gejala Anosmia

Makan Pedas Bisa

Makan Pedas Bisa Simpelnya, anosmia adalah keadaan saat seorang kehilangan kekuatan untuk mengetahui berbau.

Ketika pasien kehilangan kekuatannya untuk menghirup bau, karena itu kekuatan indra pengecap atau perasanya juga turut raib. Makan Pedas Bisa

Sebab tidak dapat mengetahui berbau dan rasa, tentu saja keadaan itu akan mengubah selera makan penderitanya. Makan Pedas Bisa

Berat tubuh mereka akan menyusut mencolok sebab konsumsi gizinya tidak cukup. Kecuali berat tubuh yang turun, penyakit lain karena kurang nutrisi bisa juga mengincar. Oleh karena itu, anosmia tidak dapat dipandang sepele.

Ketakmampuan seorang untuk menghirup bau dan mengetahui rasa berasal dari penyumbatan, iritasi selaput lendir, dan kerusakan sel saraf.

Penyumbatan yang diartikan bisa berbentuk polip atau tumor. Iritasi berasal dari flu dan rhinitis alergi/non alergi, sedang kerusakan sel saraf berasal dari bermacam penyakit akut.

Saat kehilangan kekuatan untuk menghirup aroma dan mencicipi rasa, kemungkinan ada keinginan untuk coba menangani hal itu dengan konsumsi makanan yang lebih menggairahkan lidah.

Salah satunya makanan yang telah populer dapat menggairahkan lidah ialah makanan pedas. Ini sesungguhnya sempat dikerjakan dengan seorang wanita dengan status pasien COVID-19 yang ceritanya trending di dunia maya.

Ia sedang jalani karantina mandiri dan tanda-tanda yang dirasanya saat itu anosmia. Untuk melawan lidahnya, wanita itu pesan makanan dengan tingkat pedas paling tinggi.

Saat sebelum melahap makanan itu, ia juga telah konsumsi kopi pahit. Satu kali lagi, maksudnya untuk menggairahkan lidahnya yang mati rasa. Oleh karena itu minuman dan makanan yang rasa-rasanya menyerang, dikonsumsinya semua.
Menyikapi apa yang dikerjakan pasien COVID-19 itu, ini keterangan dr. Alvin Nursalim, Sp.PD.
Menurut dia, terus-terusan menguji indra penciuman dan indra pengecap rasa dengan makanan pedas adalah perlakuan yang salah.
“Saya pikir, konsumsi makanan pedas terlalu berlebih tidak menjadi langkah menangani tanda-tanda anosmia. Kembali juga tidak ada risetnya dan malahan beresiko tinggi mencelakakan pencernaannya,” kata dr. Alvin.
Dianya menambah, “Kopi pahit ditambah lagi makanan super pedas malah bisa tingkatkan resiko masalah berkaitan asam lambung.” Zat capsaicin dalam cabai sanggup menghalangi pemrosesan makanan di lambung Anda.
Akhirnya, lambung akan berasa penuh dalam waktu lama. Mengakibatkan, lambung akan berasa ngilu dan dinding lambung ikut juga mengalami iritasi.
Hal tersebut akan makin kronis bila awalnya, sang pasien telah mempunyai permasalahan pencernaan. Infeksi akan makin kronis dan keadaan tubuhnya jadi makin tidak nikmat.
Cafein yang ada dalam kopi pahit mempunyai potensi membuat refluks. Hingga, asam lambung sang pasien akan naik ke tenggorokan dan tampil tanda-tanda rasa seperti ngilu dan panas terbakar di ulu hati, dada, dan tempat leher.
error: Content is protected !!