Menu Close

Ibu Bergolongan Darah O Berisiko Sebabkan Bayi Hiperbilirubinemia

Ibu Bergolongan Darah O Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, factor resiko hiperbilirubinemia bukan hanya bergantung kelompok darah ibu. Kelompok darah sang bayi jadi faktor tentukan.

Dia memberikan contoh jika seorang ibu mempunyai kelompok darah O. Sesaat anak yang dia melahirkan punyai kelompok darah berlainan. Ibu Bergolongan Darah O

“Jika bayinya mempunyai kelompok darah A atau B, dapat berlangsung inkompatibilitas darah. Jadi, resiko hiperbilirubinemia dapat bertambah,” jelas dokter yang dekat dipanggil dr. Vita itu. Ibu Bergolongan Darah O

Sesaat, bila anak mempunyai kelompok darah yang serupa dengan ibu yaitu O, karena itu umumnya resiko hiperbilirubinemia akan kecil.

Merilis Kampus Airlangga News, kelompok darah O diketahui tidak “bersahabat” dengan kelompok yang lain. Karakter itu bisa mengubah ibu hamil sebab darahnya menampik kelompok darah lain.

Selama saat kehamilan, darah ibu hamil dijumpai mentransfer gizi dan oksigen ke bayi lewat tali pusat. Jika kelompok darah ibu dan janin berlainan, karena itu darah ibu akan membuat antigen.

Di situlah berlangsung reaksi antigen yang selanjutnya dapat merusak sel darah merah pada janin. Akhirnya, keadaan itu dapat memacu hiperbilirubinemia.

Walau demikian, ketidaksamaan kelompok darah pada ibu dan bayi bukan factor salah satu yang mengakibatkan hiperbilirubinemia. Masihlah ada beberapa keadaan yang lain dapat mengakibatkan bayi alami hal itu, diantaranya permasalahan ASI.

Dokter Vita menyebutkan, hiperbilirubinemia yang karena ketidaksamaan kelompok darah di antara ibu dan janin pada intinya tidak dapat dihindari. Tapi, bila pemicunya sebab kurang minum ASI, karena itu hiperbilirubinemia bisa dijauhi.

“Check darah tentu kelak akan dikerjakan. Tetapi, bayinya benar-benar telah mempunyai kelompok darah sendiri. Jika kelompok darahnya berlainan dengan ibunya, tidak dapat diapa-apakan kembali,” tutur dr. Vita.
“Sebab, kita tidak dapat tentukan kelompok darah bayi yang telah tercipta waktu pembuahan. Hal tersebut tercipta hasil dari penyatuan kelompok darah ayah dengan ibu,” dia mengimbuhkan.
Oleh karena itu, langkah-langkah lain dapat dikerjakan untuk memperhitungkan resiko hiperbilirubinemia. Diantaranya, dengan memberi edukasi ke ibu hamil berkenaan keadaan itu.
“Ibu hamil perlu diberi pemahaman atau edukasi. Jadi, dapat lebih memahami jika kelak setiap saat ada resiko hiperbilirubinemia yang tinggi pada anak dengan kelompok darah berlainan dari ibu,” dr. Vita merekomendasikan.
Dengan edukasi, ibu hamil diinginkan dapat lebih siap dengan peluang resiko. Hal itu akan menolongnya mendapati bantuan yang pas dengan selekasnya.
error: Content is protected !!